Sabtu, 19 Mei 2012

Sang Musyafir

Bagaikan arah mata angin
kemana kaki ini berjalan ke situ pula aku ikuti
tanpa arah dan tujuan yang jelas

namun sebuah harapan menanti
tak tahu sampai kapan ini berhenti.......
hanya tuhan yang mengetehauinya....

Begitulah semenjak perjalananku dari suatu tempat ke tempat lain. tak
henti-hentinya kaki ini mengayun melangkah mengikuti gerak badanku. Tak
tampak betul kemana arah tujuanku.

Akankah dalam hidupku akan begini terus, aku sejenak berpikir dan merenung
akan nasib" tapi tampaknya tuhan berkehendak lain pada diriku dan aku harus
menjalaninya dan aku yakin suatu saat aku akan menemukan kebahagiann dalam
hidup ini.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu matahari mulai ditengah-tengah tepat
diatas kepala, sejenak aku lepaskan pandangan untuk mencari tempat berteduh
dan sekedar melepas lelah tampaknya tak jauh dari tempatku berdiri ada
sebuah  pohon besar nan lebat dengan buah-buah kecil-kecil.

Mulailah kurebahkan tubuhku disamping pohon tersebut, sambil tiduran
tiba-tiba aku berpikir sejenak
dan berkata dalam hati:  "tuhan kok ndak adil ya.....(pikir ku dalam hati)
pohon yang begini besar buahnya kecil-kecil"

kemudian aku melihat sebuah tanaman (pohon labu) disebelahku: "sedang
tanaman disebelahku (pohon labu) kecil tapi buahnya sebesar kepala
manusia."

belum habis rasa penasaranku dengan apa yang saya pikirkan tiba-tiba aku
dikejutkan dengan jatuhnya sebuah biji dari atas tempatku berteduh,

Sejenak aku berpikir kembali  *&&*^*& Alhamdulillah...... ternyata tuhan
itu adil seandainya pohon yang saya pakai berteduh buahnya besar apa
jadinya kepala saya setelah kejatuhan.

begitulah apa yang tuhan ciptakan ternyata membawa manfaat sendiri-sendiri
cuma ke ego an manusia itu sendiri yang tidak mau berpikir dan merenung.
Subhanallah.....3x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar